Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-23 12:37:33【Resep】226 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(2)
Sebelumnya: Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
Selanjutnya: Ekonomi TW
Artikel Terkait
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars

MU diimbangi Nottingham Forest 2

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun